Ngaji Terjemah Kitab Mukhtasor Abi Jamroh
Hadits ke 71-80: Sedekah Membawa Berkah, Pahala Orang yang Menjaga Orang lain, Sedekah Tidak Harus dengan Harta, Memberi Lebih Baik Daripada Meminta, Ancaman Orang yang Suka Meminta-minta, Bekerja
71. Sedekah Membawa
Berkah
71
– Dari Abu Hurairah radliallahu ‘anhu; Rasulullah Shallallahu’alaihiwasallam
berkata: "Ada seorang laki-laki berkata: Aku pasti akan bersedekah. Lalu
dia keluar dengan membawa sedekahnya dan ternyata jatuh ke tangan seorang
pencuri. Keesokan paginya orang-orang ramai membicarakan bahwa dia telah
memberikan sedekahnya kepada seorang pencuri. Mendengar hal itu orang itu
berkata: "Ya Allah segala puji bagi-Mu, aku pasti akan bersedekah
lagi". Kemudian dia keluar dengan membawa sedekahnya lalu ternyata jatuh
ke tangan seorang pezina. Keesokan paginya orang-orang ramai membicarakan
bahwa dia tadi malam memberikan sedekahnya kepada seorang pezina. Maka orang
itu berkata, lagi: Ya Allah segala puji bagiMu, (ternyata sedekahku jatuh)
kepada seorang pezina, aku pasti akan bersedekah lagi. Kemudian dia keluar
lagi dengan membawa sedekahnya lalu ternyata jatuh ke tangan seorang yang
kaya. Keesokan paginya orang-orang kembali ramai membicarakan bahwa dia
memberikan sedekahnya kepada seorang yang kaya. Maka orang itu berkata: Ya
Allah segala puji bagi-Mu, (ternyata sedekahku jatuh) kepada seorang pencuri,
pezina, dan orang kaya. Setelah itu orang tadi bermimpi dan dikatakan
padanya: "Adapun sedekah kamu kepada pencuri, mudah-mudahan dapat
mencegah si pencuri dari perbuatannya, sedangkan sedekah kamu kepada pezina,
mudah-mudahan dapat mencegahnya berbuat zina kembali dan sedekah kamu kepada
orang yang kaya mudah-mudahan dapat memberikan pelajaran baginya agar
menginfaqkan harta yang diberikan Allah kepadanya". |
- عَنْ أَبِي هُرَيْرَةَ رَضِيَ اللَّهُ
عَنْهُ: أَنَّ رَسُولَ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ قَالَ: قَالَ
رَجُلٌ لَأَتَصَدَّقَنَّ بِصَدَقَةٍ ، فَخَرَجَ بِصَدَقَتِهِ فَوَضَعَهَا فِي
يَدِ سَارِقٍ فَأَصْبَحُوا يَتَحَدَّثُونَ: تُصُدِّقَ عَلَى سَارِقٍ ، فَقَالَ:
اللَّهُمَّ لَكَ الْحَمْدُ لَأَتَصَدَّقَنَّ بِصَدَقَةٍ ، فَخَرَجَ بِصَدَقَتِهِ
فَوَضَعَهَا فِي يَدَيْ زَانِيَةٍ فَأَصْبَحُوا يَتَحَدَّثُونَ: تُصُدِّقَ
اللَّيْلَةَ عَلَى زَانِيَةٍ ، فَقَالَ: اللَّهُمَّ لَكَ الْحَمْدُ ،
لَأَتَصَدَّقَنَّ بِصَدَقَةٍ فَخَرَجَ بِصَدَقَتِهِ فَوَضَعَهَا فِي يَدَيْ
غَنِيٍّ فَأَصْبَحُوا يَتَحَدَّثُونَ تُصُدِّقَ عَلَى غَنِيٍّ ، فَقَالَ:
اللَّهُمَّ لَكَ الْحَمْدُ عَلَى سَارِقٍ ، وَعَلَى زَانِيَةٍ ، وَعَلَى غَنِيٍّ
، فَأُتِيَ فَقِيلَ لَهُ: أَمَّا صَدَقَتُكَ عَلَى سَارِقٍ فَلَعَلَّهُ أَنْ
يَسْتَعِفَّ عَنْ سَرِقَتِهِ ، وَأَمَّا الزَّانِيَةُ ، فَلَعَلَّهَا أَنْ
تَسْتَعِفَّ عَنْ زِنَاهَا ، وَأَمَّا الْغَنِيُّ فَلَعَلَّهُ أَنْ يَعْتَبِرُ
فَيُنْفِقُ مِمَّا أَعْطَاهُ اللَّهُ عَزَّ وَجَلَّ |
72.
Pahala Orang yang Menjaga Orang lain (Termasuk Seorang Bendahara)
72
– Dari 'Aisyah radliallahu ‘anha berkata; Rasulullah Shallallahu’alaihiwasallam
bersabda: "Jika seorang wanita bersedekah dari makanan yang ada di rumah
(suami) nya bukan bermaksud menimbulkan kerusakan maka baginya pahala atas apa
yang disedekahkan dan bagi suaminya pahala atas apa yang diusahakannya.
Demikian juga bagi seorang penjaga harta/bendahara (akan mendapatkan pahala)
dengan tidak dikurangi sedikitpun pahala masing-masing dari mereka". |
٧۲- عَنْ
عَائِشَةَ رَضِيَ اللَّهُ عَنْهَا قَالَتْ: قَالَ رَسُولُ اللَّهِ صَلَّى
اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ: إِذَا أَنْفَقَتْ الْمَرْأَةُ مِنْ طَعَامِ
بَيْتِهَا غَيْرَ مُفْسِدَةٍ كَانَ لَهَا أَجْرُهَا بِمَا أَنْفَقَتْ ،
وَلِزَوْجِهَا أَجْرُهُ بِمَا كَسَبَ ، وَلِلْخَازِنِ مِثْلُ ذَلِكَ لَا
يَنْقُصُ بَعْضُهُمْ أَجْرَ بَعْضٍ شَيْئًا |
73.
Ancaman Mengambil Harta Orang Lain dengan Tujuan Merusaknya
73
– Al Bukhori berkata: Rasulullah shallallahu ‘alaihi wasallam
bersabda: “Barangsiapa mengambil harta orang lain dengan maksud merusaknya
(merugikannya) maka Allah akan merusaknya kecuali orang yang berbuat baik
dengan bersabar dan lebih mementingkan orang lain daripada dirinya sendiri
sekalipun dirinya sangat membutuhkannya sebagaimana yang telah dilakukan oleh
Abu Bakar ketika menyedekahkan hartanya, dan Nabi shallallahu ‘alaihi
wasallam melarang menyia-nyiakan harta, dan baginya bukan termasuk
menyia-nyiakan harta orang lain dengan alasan sedekah”. |
٧۳- الْبُخَارِي
قَالَ: قَالَ رَسُوْلُ اللهِ صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَ سَلَّمَ: مَنْ أَخَذَ
أَمْوَالَ النَّاسِ يُرِيْدُ إِتْلَافَهَا أَتْلَفَهُ اللهُ إِلَّا أَنْ
يَكُوْنَ مَعْرُوْفًا بِالصَّبْرِ فَيُؤْثِرُ عَلَى نَفْسِهِ ، وَلَوْ كَانَ
بِهِ خَصَاصَةً كَفِعْلِ أَبِيْ بَكْرٍ رَضِيَ اللهُ عَنْهُ حِيْنَ تَصَدَّقَ
بِمَالِهِ ، وَكَذَلِكَ آثَرَ الْأَنْصَارُ الْمُهَاجِرِيْنَ، وَنَهَى
النَّبِيُّ صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَ سَلَّمَ عَنْ إِضَاعَةِ الْمَالِ، فَلَيْسَ
لَهُ أَنْ يُضِيْعَ أَمْوَالَ النَّاسِ بِعِلَّةِ الصَّدَقَةِ. |
74.
Sedekah Tidak Harus dengan Harta
74
– Dari Abu Burdah dari bapaknya bahwa Nabi Shallallahu’alaihiwasallam
bersabda: "Wajib bagi setiap muslim bersedekah". Mereka (para
sahabat) bertanya: "Wahai Nabi Allah, bagaimana kalau ada yang tidak
sanggup?". Beliau menjawab: "Dia bekerja dengan tangannya sehingga
bermanfaat bagi dirinya lalu dia bersedekah". Mereka bertanya lagi:
"Bagaimana kalau tidak sanggup juga?" Beliau menjawab: "Dia
membantu orang yang sangat memerlukan bantuan". Mereka bertanya lagi:
"Bagaimana kalau tidak sanggup juga?" Beliau menjawab:
"Hendaklah dia berbuat kebaikan (ma'ruf) dan menahan diri dari keburukan
karena yang demikian itu berarti sedekah baginya". |
٧٤- عَنْ أَبِي بُرْدَةَ عَنْ
أَبِيهِ أَنَّ النَّبِيَّ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ قَالَ: عَلَى كُلِّ
مُسْلِمٍ صَدَقَةٌ ، فَقَالُوا: يَا رَسُلَ اللَّهِ فَمَنْ لَمْ يَجِدْ؟ قَالَ:
يَعْمَلُ بِيَدِهِ فَيَنْفَعُ نَفْسَهُ وَيَتَصَدَّقُ ، قَالُوا: فَإِنْ لَمْ
يَجِدْ؟ قَالَ: يُعِينُ ذَا الْحَاجَةِ الْمَلْهُوفَ ، قَالُوا: فَإِنْ لَمْ
يَجِدْ؟ قَالَ: فَلْيَعْمَلْ بِالْمَعْرُوفِ وَلْيُمْسِكْ عَنْ الشَّرِّ
فَإِنَّهَا لَهُ صَدَقَةٌ |
75.
Memberi Lebih Baik Daripada Meminta
75
– Dari Hakim bin Hizam radliallahu ‘anhu berkata; Aku meminta sesuatu
kepada Rasulullah shallallahu ‘alaihi wasallam lalu Beliau
memberikannya kepadaku. Kemudian aku meminta lagi dan Beliau pun memberikan
lagi lalu Beliau berkata kepadaku: "Wahai Hakim, sesungguhnya harta itu
hijau lagi manis, maka barang siapa yang mencarinya untuk kedermawanan
dirinya maka harta itu akan memberkahinya. Namun barang siapa yang mencarinya
untuk keserakahan maka harta itu tidak akan memberkahinya, seperti orang yang
makan namun tidak pernah kenyang. Tangan yang di atas lebih baik daripada
tangan yang di bawah". |
٧۵- عَنْ
حَكِيمِ بْنِ حِزَامٍ رَضِيَ اللَّهُ عَنْهُ قَالَ: سَأَلْتُ رَسُولَ اللَّهِ
صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ فَأَعْطَانِي ثُمَّ سَأَلْتُهُ فَأَعْطَانِي
، ثُمَّ قَالَ: لِي يَا حَكِيمُ ، إِنَّ هَذَا الْمَالَ خَضِرٌ حُلْوٌ فَمَنْ
أَخَذَهُ بِسَخَاوَةِ نَفْسٍ بُورِكَ لَهُ فِيهِ ، وَمَنْ أَخَذَهُ بِإِشْرَافِ
نَفْسٍ لَمْ يُبَارَكْ لَهُ فِيهِ وَكَانَ كَالَّذِي يَأْكُلُ وَلَا يَشْبَعُ
وَالْيَدُ الْعُلْيَا خَيْرٌ مِنْ الْيَدِ السُّفْلَى |
76.
Ancaman Orang yang Suka Meminta-minta
76
– Dari 'Abdullah bin 'Umar radliallahu ‘anhu berkata; Nabi Shallallahu
‘alaihi wasallam bersabda: "Orang yang selalu meminta-minta kepada
orang lain hingga pada hari kiamat dia datang dalam keadaan wajahnya
terpotong (bagian) dagingnya". |
-
عَنْ عَبْدِ اللَّهِ بْنِ عُمَرَ قَالَ: قَالَ رَسُوْلُ اللهِ صَلَّى اللَّهُ
عَلَيْهِ وَسَلَّمَ: مَا يَزَالُ الرَّجُلُ يَسْأَلُ النَّاسَ حَتَّى يَأْتِيَ
يَوْمَ الْقِيَامَةِ لَيْسَ فِي وَجْهِهِ مُزْعَةُ لَحْمٍ |
77. Kebolehan Badal Haji
77
– Dari 'Abdullah bin 'Abbas bahwa seorang wanita berkata: "Wahai
Rasulullah, sesungguhnya kewajiban dari Allah untuk berhaji bagi
hamba-hambaNya datang saat bapakku sudah tua renta dan dia tidak akan kuat
menempuh perjalanannya. Apakah aku boleh menghajikan atas namanya?" Beliau
menjawab: "Boleh". Peristiwa ini terjadi ketika haji wada'
(perpisahan). |
٧٧- عَنْ عَبْدِ اللَّهِ بْنِ
عَبَّاسٍ أَنّ امْرَأَةً قَالَتْ: يَا رَسُولَ اللَّهِ إِنَّ فَرِيضَةَ اللَّهِ
عَلَى عِبَادِهِ فِي الْحَجِّ أَدْرَكَتْ أَبِي شَيْخًا كَبِيرًا لَا يَثْبُتُ
عَلَى الرَّاحِلَةِ أَفَأَحُجُّ عَنْهُ قَالَ نَعَمْ وَذَلِكَ فِي حَجَّةِ
الْوَدَاعِ |
78.
Berniat Umrah di dalam Haji
78
– Dari 'Umar radliallahu ‘anhu Ia berkata; Aku mendengar Nabi shallallahu
‘alaihi wasallam ketika berada di lembah Al 'Aqiq bersabda:
"Malaikat yag diutus oleh Rabbku datang kepadaku dan berkata:
"Shalatlah di lembah yang penuh barakah ini dan katakanlah: "Aku
berniat melaksanakan 'umrah dalam 'ibadah haji ini". |
٧٨- عَنْ عُمَرَ رَضِيَ اللَّهُ
عَنْهُ يَقُولُ: سَمِعْتُ النَّبِيَّ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ
بِوَادِي الْعَقِيقِ يَقُولُ: أَتَانِي اللَّيْلَةَ آتٍ مِنْ رَبِّي فَقَالَ:
صَلِّ فِي هَذَا الْوَادِي الْمُبَارَكِ وَقُلْ عُمْرَةً فِي حَجَّةٍ |
79.
Batasan Pakaian yang Dipakai oleh Orang yang Ihram
79
– Dari 'Abdullah bin 'Umar radliallahu ‘anhua bahwa ada seorang
laki-laki berkata, kepada Rasulullah Shallallahu’alaihiwasallam:
"Pakaian apa yang harus dikenakan oleh seorang muhrim (yang sedang
berihram)? Rasulullah shallallahu ‘alaihi wasallam menjawab: "Dia
tidak boleh mengenakan baju, topi (sorban), celana, mantel kecuali sesorang
yang tidak memiliki sandal, dia boleh mengenakan sapatu tapi dipotongnya
hingga berada dibawah mata kaki dan tidak boleh pula memakai pakaian yang
diberi minyak wangi atau wewangian dari daun tumbuhan". |
٧۹- عَنْ عَبْدِ اللَّهِ بْنِ
عُمَرَ رَضِيَ اللَّهُ عَنْهُمَا: أَنَّ رَجُلًا قَالَ: يَا رَسُولَ اللَّهِ ،
مَا يَلْبَسُ الْمُحْرِمُ مِنْ الثِّيَابِ؟ قَالَ رَسُولُ اللَّهِ صَلَّى
اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ: لَا يَلْبَسُ الْقُمُصَ وَلَا الْعَمَائِمَ وَلَا
السَّرَاوِيلَاتِ وَلَا الْبَرَانِسَ وَلَا الْخِفَافَ ، إِلَّا أَحَدٌ لَا
يَجِدُ نَعْلَيْنِ ، فَلْيَلْبَسْ خُفَّيْنِ وَلْيَقْطَعْهُمَا أَسْفَلَ مِنْ
الْكَعْبَيْنِ ، وَلَا تَلْبَسُوا مِنْ الثِّيَابِ شَيْئًا مَسَّهُ
الزَّعْفَرَانُ أَوْ وَرْسٌ |
80.
"Bekerjalah, karena kalian sedang beramal shalih"
80
– Dari Ibnu 'Abbas radliallahu ‘anhuma bahwa Rasulullah
Shallallahu'alaihi wasallam datang menemui orang-orang yang menyediakan
minuman dalam pelayanan haji, lalu Beliau meminta minum. Maka Al 'Abbas
berkata: "Wahai Fadhal, pergilah kepada ibumu dan berikan Rasulullah Shallallahu’alaihiwasallam
minuman darinya. Maka dia (Al 'Abbas) berkata: "Wahai Rasulullah, mereka
membuat dengan tangan mereka sendiri. Beliau berkata: "Berilah aku air
minum". Maka Beliau meminumnya lalu menghampiri air zamzam yang ketika
itu orang-orang sedang meminum dan bekerja disana. Maka Beliau berkata:
"Bekerjalah, karena kalian sedang beramal shalih". Kemudian Beliau
berkata: "Seandainya bukan karena kalian akan tersingkirkan tentu aku
akan turun ikut bekerja hingga aku ikatkan tali disini", yaitu bahu.
Beliau menunjuk kepada bahu Beliau". |
٨۰- عَنْ ابْنِ عَبَّاسٍ رَضِيَ
اللَّهُ عَنْهُمَا: أَنَّ رَسُولَ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ
جَاءَ إِلَى السِّقَايَةِ ، فَاسْتَسْقَى فَقَالَ الْعَبَّاسُ: يَا فَضْلُ
اذْهَبْ إِلَى أُمِّكَ فَأْتِ رَسُولَ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ
وَسَلَّمَ بِشَرَابٍ مِنْ عِنْدِهَا ، فَقَالَ: يَا رَسُولَ اللَّهِ إِنَّهُمْ
يَجْعَلُونَ أَيْدِيَهُمْ فِيهِ ، قَالَ: اسْقِنِي ، فَشَرِبَ مِنْهُ ، ثُمَّ
أَتَى زَمْزَمَ ، وَهُمْ يَسْقُونَ وَيَعْمَلُونَ فِيهَا ، فَقَالَك اعْمَلُوا
فَإِنَّكُمْ عَلَى عَمَلٍ صَالِحٍ ، ثُمَّ قَالَ: لَوْلَا أَنْ تُغْلَبُوا
لَنَزَلْتُ حَتَّى أَضَعَ الْحَبْلَ عَلَى هَذِهِ ، يَعْنِي عَاتِقَهُ ،
وَأَشَارَ إِلَى عَاتِقِهِ |
Wallahu
a’lam bisshawab
Bersambung….
Translated By: K. Syamsul Arifin, Bengkulu
Post a Comment for "Hadits Sedekah, Haji dan Bekerja: Mukhtasar Abi Jamroh Hadits ke 71-80 –Ngaji 12-"